24 Juli 2011
Polisi Buat Sketsa Wajah Pelaku.
Sumaini (5), putra kedua almarhum Amiruddin alias Saiful alias Cage (42), berdiri ditembok Masjid Desa Ulee Jalan, Bocah Sumaini (5), anak kedua almarhum Amiruddin Husen alias Saiful alias Cagee (42), berdiri di tembok Masjid Gampong Ulee Jalan, Peusangan Selatan, Bireuen, saat ibundanya bersama ratusan masyarakat melaksanakan shalat jenazah untuk sang ayah.
Seperti diberitakan, mantan kombatan GAM tersebut meninggal dunia setelah ditembak oleh pelaku yang belum teridentifikasi. “Polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Keterangan para saksi akan terus dikembangkan, termasuk yang menyebutkan pelaku menggunakan mobil pelat BK,” kata Iskandar Hasan menjawab wartawan di sela-sela Musyawarah Provinsi (Musprov) II Perbakin Aceh di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Sabtu (23/7) siang.
Menurut Kapolda Aceh, keterangan tentang pelat mobil itu penting untuk pengembangan, walaupun tidak lengkap. Karena hurup belakang tidak kelihatan dan tidak diingat oleh para saksi.
“Semua informasi langsung dilacak termasuk melakukan koordinasi dengan Polda Sumut. Sejauh ini kita belum bisa pastikan apakah pelat nomor BK tersebut palsu atau asli. Menurut para saksi larinya ke arah timur dan sedang dilacak,” ujarnya.
Ditambahkannya, berdasarkan olah TKP, jumlah pelaku diperkirakan kurang lebih dua atau tiga orang dengan satu mobil. Dari olah TKP itu juga ditemukan beberapa saksi. Salah satu yang didapatkan dari para saksi adalah informasi untuk membuat sketsa wajah pelaku. “Sketsa wajah sedang kita proses,” kata Iskandar Hasan.
Kapolda menjelaskan, untuk kepentingan pengusutan, polisi juga akan melihat latar belakang si korban. “Kita belum mengarah ke satu titik. Artinya, kita masih dalam proses bekerjalah. Kalau kita lihat kemarin senjata laras panjang menurut keterangan saksi, nanti kita pastikan kembali. Kita uji laboratorium supaya tahu ini jenis senjata apa,” ungkap Kapolda Aceh.
Dengan AK-56
Sebelumnya, berdasarkan keterangan yang didapatkan polisi, mantan kombatan GAM tersebut meninggal dunia akibat ditembak dengan senjata laras panjang jenis AK-56 dari jarak dekat.
“Motif penembakan belum diketahui. Kami masih bekerja untuk mengusut kasus itu. Masyarakat diminta membantu,” kata Kapolres Bireuen, AKBP HR Dadik J melalui Kasat Reskrim, Iptu Novi Ediyanto, di rumah duka, Gampong Ulee Jalan, Peusangan Selatan, Bireuen, Sabtu (23/7).
Kasat Reskrim Polres Bireuen menyebutkan, menurut sejumlah saksi mata, korban ditembak dari jarak dekat antara 3-4 meter. Korban yang waktu itu hendak membuka pintu mobilnya, double cabin hitam BL 8787 sempat melihat pelaku, namun tak bisa memberikan perlawanan. Dari penyelidikan lapangan, polisi menemukan dua butir peluru kosong, dua butir peluru kat, dan satu butir proyektil jenis AK-56.
Mengenai mobil yang digunakan pelaku, menurut polisi adalah Avanza warna hitam berpelat BK namun belum diketahui nomor polisinya. Insiden itu terjadi sekitar pukul 23.15 WIB di depan Warkop Gurkha, “Saat tembakan pertama dan kedua, diduga pelurunya tidak meledak. Korban terkejut dan sempat mencari asal suara tembakan. Seketika itu juga pelaku yang sudah berhadapan dengan korban langsung melepaskan tembakan lanjutan ke arah korban hingga mengenai kepala dan bahu kiri korban sehingga langsung meninggal di tempat,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bireuen.
Polisi juga menginformasikan, pelaku yang menembak korban satu orang namun jumlah anggota komplotan pelaku diperkirakan lebih satu orang. Di antara pelaku, sebelum beraksi diduga sempat berpura-pura membeli nasi dan rokok di sekitar Warkop Gurkha.
Wadir Reskrim Polda Aceh, AKBP T Saladin SH yang ikut melayat ke rumah duka mengimbau masyarakat, terutama teman-teman korban agar tidak menduga-duga siapa pelakunya. “Percayakan saja kepada aparat penegak hukum untuk mengungkap kasus ini,” kata Saladin.(c38).
Sumber: Serambi Indonesia edisi 23 Juli 2011.